Klik Disini
Klik Disini Klik Disini Klik Disini Klik Disini
, ,

Kesaksian Satpam PN Jaksel Dititipi Tas Malam-malam oleh Hakim Djuyamto, Isinya Uang hingga Cincin Batu

by -60 Views
cek disini

Satpam Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) Muhammad Sofyan usai bersaksi dalam sidang di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2025).

Gedung Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Suasana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjelang sidang terkait kesaksian satpam.

Sebuah kesaksian mengejutkan muncul dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Seorang petugas keamanan (satpam) menyatakan bahwa ia menerima sebuah tas secara tiba-tiba pada malam hari dari seorang hakim yang disebut sebagai Hakim Djuyamto. Menurut saksi, tas itu berisi uang tunai dan sebuah cincin bertatahkan batu permata.

Rincian Kesaksian di Sidang

Dalam persidangan, saksi menjelaskan kronologi kejadian secara rinci. Ia mengatakan, malam ketika kejadian berlangsung, seseorang menyerahkan tas tersebut kepadanya dengan permintaan untuk menyimpannya sementara. Saksi menuturkan bahwa orang itu mengaku dari pihak pengadilan. Selanjutnya, saksi membuka tas dan menemukan beberapa amplop berisi uang serta sebuah kotak kecil yang berisi cincin bergelang batu.

“Saya kaget menerima tas itu, karena jam sudah larut dan biasanya tidak ada yang menitip barang seperti itu. Saya merasa tidak nyaman, lalu menyimpan tas di ruang jaga,” kata saksi saat memberi keterangan. Ia menambahkan bahwa ia lalu melaporkan kejadian tersebut kepada atasan di pengadilan.

Reaksi di Ruang Sidang

Panel hakim dalam sidang bereaksi serius setelah mendengar kesaksian ini. Jaksa penuntut umum kemudian meminta penyelidikan lebih lanjut untuk menelusuri asal-usul tas dan siapa pihak yang menitipkannya. Selain itu, kuasa hukum pihak terkait menyatakan akan meminta pemeriksaan bukti kuat sebelum mengambil kesimpulan.

Permintaan Klarifikasi kepada Pengadilan

Pihak administrasi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyatakan mereka belum menerima permintaan resmi untuk pemeriksaan internal terkait dugaan ini. Namun, karena tuduhan sudah muncul di persidangan, administrasi pengadilan menyatakan akan mengumpulkan informasi dan menyiapkan keterangan resmi jika diperlukan.

Sementara itu, tim penasihat hukum yang mewakili hakim yang disebut dalam kesaksian menyatakan keberatan atas tuduhan tersebut dan meminta waktu untuk menelaah fakta. Mereka menegaskan bahwa setiap klaim harus dibuktikan melalui proses hukum yang berlaku.

Baca Juga : China Lirik Investasi di Sektor Perikanan Sulsel, Pemprov Siap Kolaborasi

Potensi Dampak Hukum

Para pengamat hukum menilai bahwa jika bukti mendukung keterangan satpam, kasus ini dapat memicu penyelidikan etika dan pidana terhadap aparat peradilan. Mereka menambahkan bahwa aparat pengawas peradilan dapat membuka pemeriksaan internal, sementara aparat penegak hukum dapat menindaklanjuti unsur pidana jika ditemukan indikasi suap atau penyalahgunaan jabatan.

Di sisi lain, pengacara yang mengikuti persidangan mengingatkan publik agar menunggu hasil pemeriksaan formal. Mereka menekankan bahwa kesaksian merupakan bagian dari proses pembuktian, dan semua pihak berhak mendapatkan pembelaan serta penelaahan bukti yang adil.

Upaya Verifikasi Bukti

Jaksa meminta tim forensik memeriksa barang bukti yang disebutkan di persidangan. Mereka berencana memverifikasi jejak uang, kemasan, dan asal bahan cincin bila barang itu sudah tersedia. Selain itu, jaksa akan memeriksa rekaman CCTV di area pengadilan untuk menelusuri siapa yang membawa tas ke lokasi pada malam itu.

Jika CCTV menunjukkan alur kejadian yang sesuai dengan keterangan saksi, penyidik bisa memperkuat dugaan awal. Oleh karena itu, bukti visual menjadi sangat penting dalam langkah penegakan hukum berikutnya.

Permintaan Perlindungan bagi Saksi

Karena saksi menyatakan sempat menerima ancaman dan rasa takut setelah peristiwa itu, organisasi perlindungan saksi meminta pihak berwenang memberi perlindungan sementara. Mereka beralasan bahwa saksi yang memberikan keterangan sensitif memerlukan jaminan keselamatan agar proses hukum berjalan tanpa intimidasi.

Pihak berwenang menyatakan akan mempertimbangkan permintaan perlindungan ketika saksi resmi mengajukan permohonan melalui mekanisme yang ada.

Respons Publik dan Seruan Transparansi

Warga sipil dan organisasi antikorupsi menuntut transparansi penuh. Mereka mendesak Komisi Yudisial dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memantau perkembangan kasus jika bukti mengarah pada praktik melanggar hukum. Selain itu, publik meminta agar institusi peradilan menjaga kredibilitasnya dengan menuntaskan penyelidikan secara terbuka.

Sejumlah aktivis menilai bahwa langkah cepat dan transparan akan mengembalikan kepercayaan publik. Mereka mengingatkan bahwa peradilan harus tampak bersih dan akuntabel agar masyarakat mempertahankan keyakinan terhadap penegakan hukum.

Keterangan Penutup

Kasus ini kini memasuki tahap verifikasi bukti di luar persidangan. Majelis hakim memerintahkan pengumpulan bukti tambahan dan menunda pengambilan kesimpulan sampai proses itu rampung. Semua pihak yang terlibat menyerukan agar masyarakat menunggu hasil pemeriksaan resmi sebelum membuat penilaian akhir.

Dengan demikian, publik akan mengetahui fakta sesungguhnya melalui mekanisme hukum. Hingga saat ini, tuduhan masih berupa keterangan saksi di persidangan dan menunggu langkah penyidikan lebih lanjut.

tokopedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *